Mahasiswa Unkhir aksi di depan rektorat kampus (Foto/istimewa) |
lpmkultura – Mahasiswa Universitas Khairun (Unkhair) menggelar aksi
protes di depan gedung rektorat Unkhair, pada Senin (29/6/2020). Mereka
menuntut agar uang kuliah digratiskan tanpa syarat selama pandemi.
Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Unkhair Bergerak ini berkumpul sejak pagi pukul 10.00 WIT dan melakukan orasi secara bergantian. Mereka juga membentangkan sejumlah spanduk, diantarnya ‘tolak bayar UKT’ dan ‘pendidikan gratis selama pandemi COVID-19’.
Fajar Folaisa, kordinator Aksi, mengatakan tuntutan pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) tanpa syarat itu karena dia melihat selama ini, sejak dikeluarkan surat edaran Rektor Unkhair awal Maret lalu terkait kuliah daring (dalam jaringan) selama pandemi, mahasiswa yang membayar UKT sama sekali tidak menggunakan fasilitas kampus. Padahal bagi dia, UKT dibayarkan untuk menggunkan fasilitas kampus.
Sementara, qouta internet yang dibagikan kepada mahasiswa untuk memenuhi kuliah daring pun katanya tidak mencukupi dan tidak merata ke seluruh mahasiswa. Bahkan ada yang tidak mendapatkan qouta sama sekali sejak diumukan akan dibagikan yang katanya bantuan dari pihak kampus. Sebagian mahasiswa harus membeli qouta internet dengan harga yang mahal.
Mahasiswa bentangkan spanduk tolak bayar UKT (FOTO/Istimewa) |
“Perkuliahan dengan sistem online sangat tidak efesien dan memiskinkan mahasiswa,” terang Fajar dalam keterangan pers.
Tuntutan pembebasan UKT ini juga sebagai protes pada Permendikbud nomor 25 Tahun 2020 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi pada Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diterbitkan Mendikbud Nadiem Makarim 19 Juni lalu.
Fajar bilang, Permendikbud tersebut tidak sama sekali mengakomodir keluhan mahasiswa di tengah bencana wabah global ini. Sementara, kampus juga tambah Fajar, tidak memperdulikan mahasiswa.
“Tidak ada kepedulian dari pihak universitas,” tuturnya.
Sementara, menyikapi aksi mahasiswa yang menuntut pengratisan UKT tanpa syarat, Wakil Rektor III, Syawal Abdulajid, mengatakan tidak ada yang digratiskan selama pandemi.
“Tapi untuk kebijakan pengurangan itu pasti ada. Tapi untuk gratiskan misalnya sampai selesai (pandemi), ya susah memang,” tambah Syawal “kebijakan kementerian itu kan pembebasan sementara. Itukan bukan gratis.”
Pihak kampus Unkhair tetap merujuk pada Permendikbud tentang peringanan UKT dengan skema dari universitas sendiri. Mahasiswa yang merasa terdampak secara ekonomi, pintanya agar segera mengajukan permohonan ke pihak universitas dengan menyiapkan sejumlah berkas sebagai pendukung.
Bagi dia, perguruan tinggi punya aturan sendiri dan harus berdasarkan pada aturan yang ditetapkan tiap universitas.
“Seluruh pendidikan ini kan tidak gratis, masuk TK saja (sembari tertawa) bayarannya minta ampun, apalagi perguruan tinggi," ujar Syawal
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Perguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Unkhair, Ardian Kader, menyesalkan pernyataan pihak kampus yang tidak membebaskan uang kuliah selama Pandemi. Dia merasa, apa yang disampaikan Warek III tidak memuaskan.
“Karena tuntutan kami adalah menolak keras membayar UKT tanpa syarat.”
Saat ini, mereka tengah menyiapkan sejumlah data terkait dampak pandemi kepada mahasiswa untuk diajukan kepada pihak rektorat. Mereka tetap bersikukuh pada prinsip terkait pembebasan UKT tanpa syarat.
Tuntutan yang belum diindahkan ini akan terus berlanjut dengan, tambah Ardian, bikin petisi hingga akan membangun posko di kampus sampai tuntutan mereka diakomodir.
Reporter: Ajun