Sejumlah mahasiswa aksi pertanyakan kinerja BEM, pada Kamis kemarin. Foto: Irawan/LPM Aspirasi |
LPM Aspirasi -- Sejumlah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Khairun menggelar demonstrasi pada Kamis (21/10/2021) di depan pelataran gedung Fakultas Teknik. Mereka mempertanyakan kinerja Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Teknik sejak dilantik pada Juni 2021 lalu.
Massa mahasiswa ini menilai kinerja lembaga mahasiswa di fakultas ini telah 'mati suri' karena enggan menyalurkan aspirasi mahasiswa. Disisi lain, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) yang bertugas mengawasi kinerja dari BEM tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Pasalnya, Syahrul Ruslan, koordinator aksi mengatakan sudah hampir setengah periode setelah dilantiknya BEM FATEK, dari bulan Juni 2021 lalu, belum ada satu pun program kerja yang dijalankan bahkan rapat internal BEM belum pernah dilakukan.
Syahrul urai beberapa masalah di Fakultas Teknik, terutama fasilitas yang tidak memadai termasuk BEM Fatek enggan kontribusi menyuarakan keresahan-keresahan mahasiswa teknik terkait. Juga masalah IPI (Iuran Pengembangan Institusi) dengan dalil anggaran pembangunan infastruktur, namun ketika kebijakan ini di sahkan dalam SK Rektor nomor 231 tahun 2020.
"Sampai detik ni bahkan di fakultas teknik sendiri masih minim sekali terkait dengan fasilitas mulai dari laboratorium, ruang belajar mengajar hingga lahan parkir," tutur Syahrul.
Massa aksi ini menilai, kenyataan itu mencerminkan bahwa “Ketua BEM Fakultas Teknik pro terhadap birokrasi.”
“Dilibatkannya Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) disini karena tanggung jawab dari DPM sendiri adalah mengawasi kinerja dari BEM serta menindaklanjuti kinerja BEM, sampai saat ini DPM bahkan sangat lemah, beberapa kali ingin dilakukannya evaluasi BEM, tapi sampai saat ini tidak ada kejelasan mengenai eveluasi tersebut,” terang Syahrul.
Sementara Ketua DPM Fakulas Teknik, Junaidi Ibrahim mengatakan BEM Teknik setelah dilantik seharusnya sudah memasukkan program kerja kepada pihaknya. Namun mereka baru memasukkan beberapa hari lalu hingga ini jadi kendala untuk evaluasi.
“Sampai sejauh ini belum ada kinerja yang kami lihat dari BEM, sedangkan dalam SOP sendiri jika program kerja tidak dilaksanakan selama dua bulan setelah pelantikan, maka akan dibuat evaluasi, dan kami akan melakukan sidang paripurna dalam hal ini untuk mengevaluasi kinerja BEM pada hari senin nanti,” lanjutnya.
Disisi lain, Ahlan Bubu, Ketua BEM Teknik berkata tuduhan-tuduhan yang dilayangkan kepadanya sepenuhnya keliru, apalagi tidak mengakomodir kepentingan mahasiswa.
Terkait program kerja yang lambat dimasukkan, itu karena terkendala pandemi.
“Sementara ini sudah dirancang dalam bentuk TOR untuk diserahkan ke fakultas, dan tentu saja kegiattan-kegiatan yang diajukan akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini,” terang Ahlan.
Reporter: Irawan Abae dan Dafni K Hamisi