Anggota kelompok PPK Ormawa saat menyerahkan barang ke kelompok sasaran. Foto: LPM Aspirasi |
LPM Aspirasi -- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Khairun (Unkhair) Ternate gelar pelatihan pembuatan kerupuk berbahan dasar ikan pada Senin (15/8/2023) di Kantor Lurah Jambula, Ternate Selatan.
Kegiatan ini bagian dari Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan 2023 (PPK ORMAWA) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Humanis, istilah untuk HMJ Antropologi, sebagai tim yang lolos dan terpilih dalam kegiatan PPK Ormawa berkolaborasi dengan program studi Pemanfaatan Sumber Daya Perairan (PSP) Unkhair. Tujuan program ini sebagai upaya disversifikasi hasil olahan ikan untuk peningkatan produktivitas nelayan di Jambula.
“Kelurahan Jambula merupakan salah satu lokasi strategis karena sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan,” ungkap Rizky Ramli, Ketua Tim PPK Ormawa Humanis.
dia mengatakan, PPK Ormawa merupakan salah satu kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Tim mereka memilih Kelurahan Jambula, karena merupakan kelurahan yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai Kampung Nelayan Maju.
“Apalagi Kelurahan Jambula memiliki potensi ikan yang banyak, sehingga punya potensi untuk lakukan penganekaragaman ekonomi,” ucapnya.
Rizky mengaku sebelum sampai ke tahap pelatihan, tim Humanis sudah melalui tahap identifikasi lokasi, sosialiasi, tahap pelatihan, dan tahap desiminasi laporan ke Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).
“Untuk hasil akhir praktek dari pelatihan ini akan didiskusikan bersama kelompok sasaran kami atau kelompok UMKM ini,” lanjut mahasiswa Antropologi Sosial itu.
Ashadjiko, Salah satu anggota kelompok sasaran, merasa kegiatan ini penting untuk dilaksanakan. Apalagi pelatihan ini untuk meningkatkan produksi olah ikan masyarakat Jambula.
“Saya sangat mendukung adanya pelatihan ini, selain karena belum pernah membuat olahan ini sebelumnya, pembuatan kerupuk ikan ini juga mengembangkan produksi olahan ikan masyarakat Kelurahan Jambula, yang sebelumnya hanya pada olahan Abon, Ikan Fufu (Ikan Asap), dan dijual mentah,” tutur Ashadjiko.