 |
| Foto bersama Himpunan Mahasiswa Agribisnis dengan para dosen di acara Dies Natalis pada Jumat (22/12/2023). Foto: La Ode Fandi Herdiyansah/LPM Aspirasi. |
LPM Aspirasi--Himpunan Mahasiswa Agribisnis (Himagri) Universitas Khirun (Unkhair) Ternate tahun ini genap berusia delapan tahun. Dalam Dies Natalis kali ini, mereka menggelar expo, pada Jumat (22/12/2023) di pelataran Fakultas Pertanian, Kampus II Gambesi Ternate Selatan.
Agenda bertemakan “Agribisnis Berkerativitas dalam Mengembangkan Inovasi Di Sektor Pertanian” itu juga dibarengi pentas seni, dan dialog publik terkait “Masa Depan Pertanian di Era 5.0”.
Shinta Putri Amin, Ketua panitia mengatakan kegiatan dies natalis ini bertujuan memperkuat kembali keratifitas dan inovasi di himpunan mahasiswa agribisnis.
"Yang akhir-akhir ini lambat lauh makin memudar," ungkapnya.
 |
| Diskusi publik oleh Himagri pada Jumat (22/12/2023). Foto: La Ode Fandi Herdiansyah/LPM Aspirasi. |
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada dosen Fakultas Pertanian yang sudah mau datang dan ikut memeriahkan acara yang mereka adakan.
Lily Ishak, Dekan Fakultas Pertanian mengapresiasi kegiatan yang dijalankan oleh Himpunan Mahasisiwa Agribisnis. Apalagi mempunyai kreatifitas tinggi dalam melakukan setiap kegiatan yang produktif.
“Dies natalis Agribisnis ini sangat fantastis, karena ternyata anak-anak saya ini punya kereatifitas yang luar biasa, dan punya inovasi yang luar biasa untuk meramaikan kampus dengan menghidupkan kampus melalui acara dialog publik dan expo,” ucapnya.
Ia juga menambahkah, seharusnya kegiatan seperti ini terus dijalankan tanpa ada tekanan dan paksaan dari para dosen. Jika ide datang dari para mahasiswa, lebih mudah pelaksanaannya dibandingkan adanya dorongan dari para dosen.
“Kalau seperti begini, kegiatan ini tidak hanya memotivasi anak-anak yang berada di himpunan mahasiswa Agribisnis tetapi juga memberikan motivasi atau inspirasi kepada teman-teman yang berada di program studi lain,” kata Lily ishak.
Fahrijul Khalis, Ketua Himpunan Mahasiswa Agribisnis menambahkan, kegiatan dies ini jadi kegiatan wajib yang setiap tahun dan akan terus diadakah baik bentuk expo maupun dalam bentuk lain.
“Setiap dies kami selalu mencari problematika yang masif terjadi di tahun itu, akhirnya kami membuat dialog publik dengan tema membahas masalah tersebut," ucap mahasiswa semester 7 itu.
Ia juga bilang, hadirnya dialog publik untuk membahas masa depan para petani yang teralienasi dari perkembangan zaman.
“Kebanyakan petani bahkan hamper 100% petani tidak mampu memanfaatkan teknologi, jadi mereka tidak mampu bersaingi dengan petani-petani luar, karena SDM dan tingkat petani di Maluku Utara masi sangat gaptek,” ucap Fahrijul Khalis.
Reporter Magang: La Ode Fandi Herdiansyah
Editor: Susi H Bangsa