Foto bersama usai diskusi pada Jumat (3/5/2024). Foto: Ardian M. Djauna |
LPM Aspirasi-- Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Marimoi mengelar diskusi “Bacarita Santai” pada Jumat, (3/5/2024) di Aula Kantor Walikota Kota Ternate.
Agenda ini mengusung tema “Pentingnya Mendorong Perda Ramah HAM di Kota Ternate”. Ini dimaksudkan untuk mendapatkan legitimasi dari pemerintah kota Ternate sebagai otoritas yang dapat merangkul aspirasi masyarakat terutama kelompok minoritas.
kegiatan ini ialah upaya menciptakan sebuah kesamaan perspektif untuk menjadikan kota Ternate sebagai sebuah kota yang insklusif dan ramah akan Hak Asasi Manusia.
Diskusi itu menghadirkan M Tauhid Soleman, Walikota Ternate, sebagai narasumber, dan dimoderatori oleh Nurdewa Safar, direktur Lembaga Suadaya Masyarakat (LSM) Daurmala.
M Tauhid Soleman mengatakan, kota Ternate tentu bukan hanya milik satu golongan, tapi milik banyak orang. Tidak boleh dalam satu golongan itu mengklaim bahwa dia itu tuan tanah. Dan ini menjadi perspektif penting bagi pemerintah kota Ternate.
Ia bilang, gagasan untuk mendorong kota Ternate menjadi daerah yang ramah HAM dan kota inklusif sebenarnya sudah dijalankan begitu lama.
"Kalau kita berbicara terkait dengan pelayanan, itu artinya kita berbicara tentang keadilan, lalu ketika kita berbicara tentang pelindungan, itu berarti kita berbicara tentang kepastian. Sehingga ini menjadi hal yang patut diwujudkan oleh kami selaku pemerintah," tegasnya.
Sementara itu, Ika Laso, peserta diskusi, menjelaskan bahwa dari kelompok disabilitas belum merasakan akses hak disabilitas, yaitu sarana dan prasaranan yang ada di kota ternate.
“Setiap saat kami diperhadapkan dengan stigma buruk dalam masyarakat kota Ternate, itulah kenapa di setiap saat saya mengatakan bahwa kota Ternate masih terlampau jauh dari kota yang inklusif dan ramah akan hak asasi manusia,” tutur Ika.
Karena itu, kata dia, kelompok disabilitas menginginkan ada satu rekomendasi atau produk hukum yang itu bisa menjadi landasan agar mereka bisa merasa aman dan nyaman ketika tinggal di kota ini.
Tauhid Soleman dalam penutup diskusi bilang akan mendorong dan memfasilitasi diskusi-diskusi semacam ini untuk kepentingan kelompok termarjinalkan.
"Biar hasil dari diskusinya kita eksekusi," ungkapnya.
Reporter: Ardian M. Djauna
Editor: Susi H. Bangsa