Kondisi setelah terjadi banjir bandang di kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate. Foto: Hasan Azan/LPM Aspirasi. |
LPM Aspirasi-- Banjir bandang yang menerjang Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, mengakibatkan belasan korban jiwa dan puluhan rumah warga rusak. Bencana itu terjadi pada Minggu (25/08/2024) sekira pukul 03.30 dini hari Waktu Indonesia Timur (WIT).
Penyebab banjir terjadi akibat curah hujan dengan intensitas tinggi sejak hari Sabtu. Bram Madya Temara, Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Basarnas Ternate mengatakan, banjir bandang ini terjadi pada pukul 03:30 dini hari, diakibatkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi.
"Sejak sabtu lalu hujan deras yang melanda Kota Ternate menjadi penyebab dari banjir bandang ini,” ungkapnya.
Dia juga menyampaikan musibah ini mengakibatkan belasan korban, bahkan beberapa orang belum ditemukan dan puluhan rumah warga rusak.
"Hari pertama dan data sementara di temukan sebelas korban tewas dan delapan luka-luka, serta dari laporan pengaduan oleh warga sejauh ini ada delapan (keluarga) yang belum ditemukan. Kerugian secara materil juga berdampak pada warga, sekitar dua 26 rumah warga rusak,” jelas dia.
Pelaksanaan pencarian korban dan evakuasi dihari pertama dihentikan tim SAR pada jam 18:00 WIT. Proses evakuasi pencarian korban baru akan dilanjutkan pada hari Senin pagi.
Samsudin Senen, salah seorang warga menceritakan kalau ia mendengar gemuruh saat banjir menghantam.
“Saya dengar ada bunyi gemuruh. Saya cek di belakang rumah kan saya buat bangunan; batu, air, dan lumpur tertahan," ujarnya.
Ia lantas memanggil anak dan istrinya untuk bergegas keluar rumah. Samsudin dan keluarga selamat. Saat ini kondisi rumahnya terendam lumpur. Akan tetapi, rumah yang berada di samping kediamannya tersapu banjir.
“Itu ada cucu saya, belum ditemukan. Kalau orangtuanya sudah,” ucapnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Ternate menetapkan status tanggap darurat. Penetapan dilakukan menjelang pencarian SAR hari pertama akan ditutup. Pemkot memutuskan hal itu setelah melakukan rapat cepat di salah satu sekolah dasar di Kelurahan Rua.
“Proses evakuasi hari pertama akan di tutup tepat pada pukul 18.00 WIT. Kita sepakat dengan Dandim, Kapolres dan Basarnas besok pencarian dan evakuasi akan dilanjutkan,” kata Rizal Marsaoly, Sekertaris Daerah Kota Ternate.
Rizal bilang, masa tanggap darurat dimulai hari ini, hingga dua minggu kedepan atau empat belas hari. Ia sendiri yang menjadi koordinator pos tanggap darurat. Karena wali kota tidak ditempat. Ia akan dibantu Dandim, Kapolres dan Kepala Basarnas.
Upaya pertama setelah penetapan masa tanggap darurat, Pemerintah Kota Ternate bersama stakeholder akan melakukan evakuasi korban dan membuka akses jalan dari timbunan materil lumpur menggunakan alat berat.
Reporter: Syahrullah Muin
Editor: Susi H. Bangsa